459 total views, 2 views today
Kota Sorong – Penjabat Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, S.H., M.P.A, didampingi Kapolresta Sorong Kota, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Papua Barat Daya, Kepala Dinas Cipta Karya Kota Sorong, Ketua BPC Gapensi Kota Sorong, dan Ketua Ikadin Kota Sorong, membuka Musyawarah Cabang V Badan Pengurus Cabang (BPC) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Sorong, yang dilaksanakan di Hotel Rylich Panorama, Selasa (16/7/2024), pagi.
Dalam sambutannya dikatakan, Kota Sorong memiliki banyak pengusaha Orang Asli Papua (OAP), sehingga memiliki tantangan tersendiri karena banyak persyaratan-persyaratan yang akan diikuti. Terlepas dari pengusaha non papua, semua persyaratan dapat dilalui dan diselesaikan. Namun bagi pengusaha OAP, ini merupakan permasalah yang sangat berat, terlebih khusus pada bidang jasa konstruksi.
“Saya salah orang yang sangat memperhatikan pengusaha orang asli papua. Saat saya masih menjabat sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Sorong, banyak sekali kelemahan-kelemahan yang dimiliki pengusaha orang asli papua. Ini menjadi tantang sendiri bagi pemerintah,” aku Pj. Wali Kota.
Menurutnya, ini memerlukan keahlian dan kemampuan tersendiri. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada pengurus cabang Gapensi yang nantinya akan terpilih pada Muscab tersebut, untuk dapat membina dan mengembangkan pengusaha lokal, melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara intensif untuk pembinaan kepada pengusaha OAP.
“Banyak sekali saudara-saudara dari luar yang masuk untuk bersaing dengan kita di daerah, karena mereka lihat ada peluang investasi di Papua yang sangat besar, terutama di Papua Barat Daya. Mereka memiliki kelengkapan dan persyaratan yang cukup baik, sehingga mereka bisa,” ujar Pj. Wali Kota.
Sambungnya, kenapa ia harus bicara lebih khusus untuk orang papua? Karena kebanyakan dana yang masuk ke kabupaten kota ditujukan untuk OAP. Namun karena belum siap, akhirnya banyak kegiatan yang diberikan kepada pengusaha non papua, dan pengusaha OAP tersebut akan mendapatkan fee atau imbalan dari kegiatan tersebut.
“Ini tidak boleh terjadi dalam waktu yang cukup lama, tapi harus ada proses belajar di situ, sehingga ada kemandirian. Ini yang perlu saya sampaikan pada kesempatan ini. Harapan saya selaku pemerintah, kami akan terus bermitra dan mendorong pelaku-pelaku usaha terlebih khusus orang asli papua, tapi juga non orang papua, karena mereka hadir di sini untuk bersama dengan kita membangun papua,” kata Pj. Wali Kota.
Selain itu, lanjutnya, para pengusaha non papua juga telah memberi banyak edukasi kepada pengusaha OAP. Oleh karena itu, dirinya mengajak untuk bersama-sama diberi ruang, agar dapat membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di Kota Sorong, dan lebih luas lagi Provinsi Papua Barat Daya.
“Saya hanya bisa berharap, melalui Muscab ini, dapat disusun program-program kerja yang lebih baik untuk masa masa baktinya 5 tahun ke depan, sehingga dapat berguna. Apa yang kita lakukan itu bisa bermanfaat untuk pengusaha yang ada di Kota Sorong,” harap Pj. Wali Kota diakhir sambutan lisan. (Diskominfo Kota Sorong)