53 total views, 3 views today
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Sorong lakukan rapat kordinasi secara daring, rapat yang dihadiri oleh Asisten II Setda, Tamrin Tajuddin, ST, MM, kepala Dinas Sosial, Fauzi Fattah. S STP, Kepala bagian Perekonomian SDA Milan E.F Latumeten, S.STP, dan staf holder terkait yang berlangsung di Ruang Anggrek Kota Sorong, (11/11/2024).
Rakor dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, rapat ini turut menghadirkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang memaparkan tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga pada minggu pertama November 2024.
Tomsi Tohir menekankan pentingnya bagi kepala daerah untuk menganalisis penyebab kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) di wilayahnya. Menurutnya, perbedaan kenaikan harga antar wilayah harus dipahami dengan baik agar langkah intervensi yang tepat dapat diterapkan.
Sebagai informasi, untuk komoditas yang sering memberikan andil terhadap inflasi bulanan periode Januari-Oktober 2024 antara lain Sigaret Kretek Mesin (SKM), emas perhiasan, kopi bubuk, daging ayam ras, ikan segar, beras dan bawang merah.
Sedangkan komoditas yang sering memberikan andil deflasi bulanan Januari-Oktober 2024 antara lain tomat, cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, daging ayam ras, dan tarif angkutan udara.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa di Badan Pusat, Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini dalam paparannya menyampaikan terkait Inflasi Tahun Kalender pada Oktober 2024 (y-to-d,%), secara bulanan Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,08% setelah lima bulan sebelumnya deflasi. Dibandingkan dengan akhir tahun lalu, pada Oktober ini inflasi tahun kalender sebesar 0,82% dimana komponen inti memberikan andil sebesar 1,22%, komponen harga diatur pemerintah memberikan andil sebesar 0,08% dan komponen bergejolak memberikan andil -0,48%.