103 total views, 3 views today
Kota Sorong – Asosiasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya, yang difasilitasi oleh Bappeda Kota Sorong, menggelar Pertemuan Kemitraan Lintas Sektor untuk Pencegahan dan Pengendalian AIDS/HIV, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) di Kabupaten/Kota Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (23/10/24) di Ruang Anggrek kantor Wali Kota Sorong, pagi.
Kegiatan ini merupakan upaya bersama dalam memperkuat sinergi berbagai pihak, untuk mengatasi penyakit ATM di Papua Barat Daya. Sekretaris Daerah Kota Sorong, Drs. Yakob Kareth, M.Si, dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2022, dan kini telah memasuki tahun ketiga.
Menurutnya, pemerintah daerah akan selalu mengikuti arahan dan petunjuk dari pemerintah pusat, dalam upaya penanggulangan penyakit ATM. Pertemuan ini, sebut Sekda, seharusnya diikuti oleh Dinas Kesehatan dan rumah sakit, mengingat kedua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut yang berhadapan langsung dengan permasalahan AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria, sehingga penting untuk menyerap ilmu yang disampaikan oleh para narasumber.
“Sebagai pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih kepada para narasumber. Semoga ilmu yang disampaikan dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta. Fokus utama kita adalah memperkuat upaya penanggulangan penyakit ATM,” ujarnya.
Sekda juga menyinggung soal malaria yang sudah menjadi penyakit yang ‘bersahabat’ dengan masyarakat Papua sejak lama. Meski tingkat malaria di wilayah tersebut cukup tinggi, masyarakat telah terbiasa dengan keberadaan penyakit ini.
Upaya penanggulangan malaria telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, serta pemerintah kota dan kabupaten dengan berbagai program yang terus berjalan. Ditegaskan, keberhasilan penanggulangan ATM tidak hanya melibatkan pemerintah saja, tetapi juga peran lintas sektor seperti masyarakat, sektor swasta, perbankan, serta instansi lainnya.
“Masing-masing bergerak sesuai tugas dan fungsinya, sehingga kita bisa bersama-sama mengatasi masalah ATM ini,” jelasnya.
Diharapkan, apa yang disampaikan narasumber dalam pertemuan tersebut dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan, dalam mengambil langkah-langkah konkret untuk menangani masalah ATM.
“Ini mencakup aspek pendanaan, sumber daya manusia, serta kerja sama lintas sektor. Contohnya penanganan stunting yang melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, perbankan, dan masyarakat<” ungkap Sekda.
Selain itu, ia juga menyoroti banyaknya kasus penyakit ATM yang terdata di wilayah tersebut, yang menjadi fokus dalam upaya pencegahan dan pengendalian. Harapannya, dengan adanya kebijakan dari pemerintah, serta dukungan dari lembaga donor dan mitra kemitraan, upaya pencegahan dapat berjalan lebih efektif.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda menegaskan pentingnya data yang akurat dalam penanganan kasus ATM.
“Jika ada kasus yang terjadi, datanya harus akurat dan dilaporkan secara berjenjang kepada pemerintah,” tutupnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini, termasuk Asosiasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya, tim dari Jakarta, BKKBN, pihak perbankan, dan lainnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, sejumlah OPD di lingkup Pemerintah Kota Sorong termasuk ditrik, kelurahan dan puskesmas, KPA Kota Sorong, PPTI, Badan Amil Zakat, PHMJ GKI Maranatha, Bank Muamalat, dan Bank Papua Cabang Sorong. (Diskominfo Kota Sorong)