Reading Time: 3 minutes

 398 total views,  2 views today

Kota Sorong -Penjabat Wali Kota Sorong, Dr. Berhard Rondonuwu, S.Sos., M.Si melakukan tatap muka dengan para pedagang Pasar Sentral Remu yang terdampak kebakaran, yang berlangsung di Gedung Lambert Jitmau, Senin (30/9/2024). Dari tatap muka itu, belum ditemukan kesepakatan antara pedagang pertokoan dan pedagang kaki lima.

Kegiatan ini bertujuan untuk mencari kesepakatan, guna memulihkan aktivitas ekonomi di pasar tersebut pasca kebakaran. Salah seorang pedagang pertokoan mengatakan, kebakaran yang terjadi di Pasar Sentral Remu bukan kali pertama.

Diungkapnya, ini merupakan kebakaran yang kelima kalinya, dan paling besar di antara insiden-insiden sebelumnya. Pedagang tersebut mengeluhkan kondisi pasar yang kumuh dan kurang mendapat perhatian pemerintah.

Seorang pedagang menyoroti masalah akses jalan di dalam pasar. “Akses jalan ditempati untuk berjualan, jadi sangat sempit. Ketika terjadi kebakaran, kami kesulitan karena jalan masuk tidak ada. Kami berharap jalan lingkar di pasar dibuka kembali,” ujarnya.

Selain itu, masalah listrik juga menjadi perhatian. Beberapa kali ditemui permasalahan kelistrikan dan penyambungan kabel listrik oleh sejumlah pedagang yang tidak standar.

“Satu kabel bisa digunakan oleh 60 pedagang, ini sangat berbahaya,” lanjut pedagang lainnya.

Keluhan lainnya terkait dengan saluran air yang tertutup sehingga air tidak dapat mengalir keluar saat terjadi hujan. Harapannya, Pemerintah Kota Sorong dan Provinsi Papua Barat Daya dapat bekerja sama untuk membangun kembali Pasar Remu. Selain itu, pasar dapat menampung seluruh pedagang dengan akses jalan yang memadai.

Sementara itu, Pj. Wali Kota menekankan pentingnya solusi jangka pendek agar pedagang dapat segera kembali berjualan.

“Kami sedang mencari solusi jangka pendek agar perekonomian di pasar ini bisa segera pulih. Harapan saya, segera ada kesepakatan agar bapak ibu bisa kembali beraktivitas,” ujar Pj. Wali Kota.

Terkait dengan rencana revitalisasi, Pj. Wali Kota Sorong menunjukkan bahwa rancangan pembangunan Pasar Remu sebenarnya sudah ada sejak 2023, ketika Pj. Wali Kota sebelumnya, George Yarangga, mengusulkan kepada pemerintah pusat.

“Konsep ini sudah diketahui pemerintah pusat, dan ini adalah solusi jangka menengah dan panjang,” tambahnya.

Namun, Pj Wali Kota menegaskan bahwa solusi jangka pendek harus segera diambil, agar pasar dapat kembali berfungsi.

“Solusi jangka pendek ini penting, karena saya ditugaskan hingga pilkada selesai. Jika saya Wali Kota definitif, tentu akan lain cerita,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pj. Wali Kota juga mengimbau para pedagang untuk bersikap bijaksana dalam mencari solusi bersama. Ia berharap tidak ada saling menyalahkan antara satu dengan yang lainnya.

“Mari kita bicara baik-baik, cari solusi bersama. Jangan ada yang saling menyalahkan,” katanya.

Diakhir arahan, Pj Wali Kota menyatakan jika dirinya akan terus mendampingi pedagang hingga tercapainya kesepakatan yang terbaik.

“Saya tidak akan lepas tangan. Sayai akan terus mendampingi sampai ada kesepakatan yang dapat menguntungkan semua pihak,” tutupnya. (Diskominfo Kota Sorong)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *