Reading Time: 4 minutes

 93 total views,  2 views today

Penjabat Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Eduard Rondonuwu, S. Sos, M.Si didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kepala Dinas Cipta Karya Kota Sorong, melakukan dialog interaktif pada Dialog Sorong Pagi, dengan topik Bersih-Bersih Kota Sorong Ala Bernhard Rondonuwu, yang berlangsung di Studio RRI Pro 1 Kota Sorong, Kamis (29/8/2024).

Dalam dialog tersebut, Pj Wali Kota mengatakan ketika dirinya pertama kali menjabat dan tiba di Bandara DEO, ia melihat di jalan dan got dipenuhi sampah. Dirinya ingin membuktikan apa yang dilihatnya benar-benar sudah dilihat oleh warga.

“Saya mencoba mencari di google dengan mengetik Kota Sorong, dan yang keluar adalah Kota Sorong adalah Kota terkotor. Setelah ditugaskan di Kota Sorong, saya selalu ingin mendambakan apa yang saya lihat, dan juga pak Menteri sering sampaikan agar ada program bersih-bersih di Kota Sorong,” jelas Pj. Wali Kota.

Lanjutnya, dirinya bersyukur karena Pemerintah Kota Sorong sudah menginisiasi Peraturan Daerah (Perda) nomor 1 tahun 2024, yang mengatur tentang pengelolaan sampah dan retribusi. Oleh karenanya, Pj. Wali Kota sudah menyampaikan kepada Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Cipta Karya, dan Dinas Bina Marga, agar berkordinasi dengan Balai Sungai dan Balai Jalan, karena pemerintah Kota Sorong tidak mampu untuk menyelesaikannya sendiri.

“Sebenarnya kita punya kekuatan besar di Kota Sorong yaitu, melakukan gerakan Kota Sorong bersih-bersih. Artinya seluruh elemen masyarakat yang tinggal di kota ini punya tanggung jawab untuk menjaga kebersihan seperti di sekitar rumah masing-masing. Andaikan kita melakukan gerakan bersih-bersih dan semua bergerak setiap hari, maka kita akan mampu menurunkan predikat kita sebagai kota terkotor,” papar Pj. Wali Kota.

Menurutnya, Satpol PP adalah perangkat yang bertugas untuk menegakkan Perda. Satpol PP harus memahami Perda sebagai dasar sosialisasi di saat masyarakat bertanya. Oleh karena itu, Pj. Wali Kota ingin menyiapkan Satpol PP agar dapat memahami Perda pengelolaan sampah, ketika diturunkan di beberapa TPS, guna memantau kegiatan buang sampah pada jam-jam tertentu.

“Kebersihan adalah tanggung jawab bersama. Jadi hidup bersih menjadi keharusan karena kita di kota di mana dalam pemukiman saling berdekatan dan sangat padat. Jadi kita ingin menggerakkan semua ini, bukan hanya untuk masyarakat biasa, tetapi semuanya dan kita akan sosialisasikan dari PAUD sampai SMA,” ujar Pj. Wali Kota.

Pihaknya, kata Pj. Wali Kota, akan menyampaikan kepada pendidik agar dapat menyisipkan pelajaran kebersihan, karena pembinaan sikap dan perilaku perlu dilakukan sejak dini. Selain itu, setiap hari Jumat dijadikan sebagai gerakan Kota Sorong bersih-bersih, yang dijadikan sebagai rutinitas.

Pasalnya, setiap Organisasi Perangka Daerah (OPD) sudah dibagi tanggung jawab dari kilometer 1 sampai 18. Selain itu, Kepala Distrik dan Kepala Kelurahan  sudah diingatkan untuk beraksi, agar sampah dapat dikelola dengan baik. Bukan hanya di jalan Protokol saja, tetapi sampai di lorong-lorong yang ada di kota ini.

Menjawab pertanyaan dari pendengar RRI Pro 1 terkait saluran yang ada di Kota Sorong, Pj Wali Kota Sorong mengatakan jika Pemerintah Kota Sorong mempunyai berbagai penanganan yang sudah direncanakan, dan ada penanganan jangka pendek yang dipaparkan oleh Kepala Dinas Cipta Karya.

“Kita sudah siapkan masterplan penanganan banjir atau pengendalian banjir, yang dilihat dari existing Kota Sorong saat ini. Kemudian kita sedang menyusun detail engineering design, yang dalam prosesnya melibatkan orang-orang yang pakar pada bidangnya,” jelasnya.

Kemudian, sambung orang nomor satu di Kota Sorong, akan dilakukan sosialisasi pembuangan sampah pada tempatnya, kerja bakti, koordinasi antar pemerintah, dan ganti rugi lahan. Saat ini, pemerintah mengambil langkah yang dapat dilakukan, yaitu kerja bakti.

Dirinya juga mendorong adanya BTT yang akan segera dibicarakan, dan rencana detail skala darurat agar penanganan banjir di wilayah yang selalu terkena dampak ketika hujan, dapat segera turun cepat.

Langkah yang akan dilakukan setelah anggaran disesuaikan, seluruh drainase di kelurahan yang terdampak akan dibersihkan. Setelah ada perubahan anggaran, pihaknya akan memprogramkan hal tersebut menjadi bagian penting dari program akhir tahun 2024.

“Salah satunya adalah penanganan banjir dan sampah. Jadi langkah yang akan kita lakukan segera adalah sosialisasi dan jumat bersih-bersih,” tandas Pj. Wali Kota.

Menjawab masukan penyana soal kesadaran masyarakat, Pj Wali Kota Sorong merespon dengan setuju terkait kesadaran masyarakat, sehingga pihaknya  akan terus melakukan sosialisasi. Bila perlu dari tingkat PAUD ada kurikulum yang mengingatkan soal pembentukan sikap dan perilaku membuang sampah, sehingga berpengaruh dalam lingkungan keluarga dan wilayah

“Ini perlu agar kesadaran mulai tumbuh, dan ini memang membutuhkan waktu. Dalam jangka panjang penanganan banjir, Sekda sudah memutuskan dalam rapat kalau kita akan membebaskan 1 hektar tanah di wilayah Handayani, untuk dijadikan kolam retensi agar dari hulu ditampung dulu, dan kita bisa mengatur jalur air. Jadi ada jangka pendek dan jangka Panjang,” tutup Pj. Wali Kota. (Diskominfo Kota Sorong)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *