1,143 total views, 4 views today
KOTA SORONG – Farm Field Day (Hari Temu Lapang) diharapkan dapat menggali potensi, masalah, dan hambatan yang ditemui para petani dalam melaksanakan kegiatan usaha tani. Demikian penjelasan Penjabat Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, S.H., MPA dalam kegiatan Farmer Field Day, yang dilaksanakan di Halaman GKI Paulus Klayuwuk, Klasis Sorong, Sabtu (23/9/2023) pagi hari.
Menurutnya, farm field day merupakan salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antar petani, peneliti, dan penyuluh, untuk saling bertukar informasi terkait teknologi pertanian yang diterapkan, dan mendapatkan umpan balik dari petani mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam berusahatani.
“Beberapa masalah yang berhasil diidentifikasi dalam kegiatan farm field day seperti, masalah bibit unggul tanaman yang belum banyak digunakan oleh petani, yaitu ketersediaan bibit standar,” kata Pj. Wali Kota.
Selain itu, sambungnya, saluran irigasi dan pasokan air yang belum terpenuhi secara maksimal, dan keterbatasan pemahaman di dunia pertanian, serta perencanaan persiapan hasil panen yang dijual dengan harga pasaran.
Sebelumnya disebutkan, kegiatan farm field day bertujuan untuk mendukung program pemerintah swasembada pangan , dalam kaitan mewujudkan kemandirian masyarakat setempat, khususnya di Jemaat GKI Paulus Klawuyuk dalam stabilisasi pasokan pangan dalam jemaat.
Dilansir metrokalimantan.com, Field Day juga merupakan bentuk implementasi dari penyuluhan yang berazaskan demokrasi, sebagai gerakan masyarakat di lapangan. Melalui Field Day, penerapan teknologi pertanian juga dapat dilakukan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, anggota DPRD Provinsi Papua Barat, Ketua Klasis GKI Sorong, Marketing and Sales Manager PT Tani Indonesia, Perwakilan CTO Prisma, Kepala Dinas Cipta Karya, Kepala Dinas Pertanian, dan Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Sorong. (Diskominfo Kota Sorong)