Reading Time: 2 minutes

 107 total views,  13 views today

Kota Sorong – Pemerintah Kota Sorong kembali menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka stunting, melalui kegiatan “Diseminasi dan Audit Kasus Stunting Kota Sorong Tahun 2024”, yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Sorong. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Anggrek Kantor Wali Kota Sorong, Jumat (10/1/2025).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, empat pakar di bidang kesehatan, yaitu dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, spesialis anak, spesialis gizi, serta psikolog. Selain itu, Satgas Gizi Provinsi Papua Barat, para Kepala Puskesmas di Kota Sorong, bidan, petugas gizi, serta Pejabat Eselon IV.

Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Sorong, Saul E. Solossa, S.Sos., dalam arahannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan audit ketiga. Ia berharap hasil audit dapat mendorong peningkatan kinerja dalam menangani kasus stunting di Kota Sorong.

“Jangan sampai kita ada di angka-angka itu terus. Tapi kita juga bersyukur, program nasional membantu menyasar semua usia, tidak hanya balita,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya perhatian serius pemerintah terhadap gizi anak, baik bagi yang sudah sekolah maupun yang masih dalam kandungan. Plt. Kadis DP2KB juga mengapresiasi kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, yang telah peduli dalam menjalankan program ini.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Sorong, Jemima Elisabeth Windesi/Lobat, SKM., MAP, saat memimpin pembahasan, mengajak seluruh pihak untuk terus bergandengan tangan di tahun 2025, dalam mensukseskan program penanganan stunting.

“Pada tahun 2024, ada dua siklus audit yang harus kita laksanakan. Sekarang kita berada di siklus kedua, dan laporan harus selesai sebelum Februari,” jelasnya.

Ia juga memaparkan hasil audit sebelumnya yang melibatkan 4 kasus baduta, 3 balita, 6 ibu hamil, dan 2 ibu pasca salin. Semua kasus telah mendapatkan intervensi baik spesifik maupun sensitif. Pada audit kali ini, ditemukan tambahan kasus baru ibu hamil dari Kelurahan Sorong Barat.

Selain itu, terdapat 4 kasus stunting dari Kelurahan Klabulu yang didiseminasikan, yaitu 2 baduta, 1 ibu hamil, dan 1 ibu pasca salin. Sekretaris DP2KB juga menyoroti adanya kemajuan dalam penanganan kasus tersebut, dengan banyaknya pasien yang berhasil pulih atau kembali normal.

Kegiatan ini melibatkan seluruh peserta dalam membahas kasus-kasus yang diaudit, khususnya pada siklus kedua pertemuan kedua dan ketiga. Para pakar kesehatan memberikan pemaparan mendalam terkait kasus-kasus tersebut.

Kepala Puskesmas dan tenaga kesehatan di Kota Sorong diimbau untuk tetap proaktif dalam melayani masyarakat, terutama dalam melakukan intervensi gizi. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus menghasilkan perubahan positif. (Diskominfo Kota Sorong)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *