92 total views, 2 views today
ππ¨ππ ππ¨π«π¨π§π – Pj. Walikota Sorong Dr. Bernhard. E Rondonuwu., S.Sos., M.Si., hadir dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, yang dilaksanakan pada hari ini. Ruang Anggrek. Lt. II. Kantor Wali Kota Sorong. Senin, (14/0/2024).
Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D., selaku Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. dalam hal ini diwakilkan oleh Ir. Restuardy Daus. M
Sc., selaku Direktur Jendral Bina Pembangunan Daerah.
Disampaikan, bahwa Minggu I Oktober 2024, komoditas yang mengalami kenaikan yakni, Bawang Merah di 247 daerah kabupaten/kota, Minyak Goreng di 136 daerah kabupaten/kota, Telur Ayam Ras di 131 daerah kabupaten/kota. Kemudian, Minggu III Oktober 2024, komoditas yang mengalami kenaikan yakni, Bawang Merah di 259 daerah kabupaten/kota Minyak Goreng di 154 daerah kabupaten/kota, Telur Ayam Ras di 140 daerah kabupaten/kota.
Disagregasi Inflasi Komponen, Inflasi terbagi menjadi dua bagian, yakni Pertama Inflasi inti (core invlation) yang artinya Komponen inflasi yang cenderung stabil atau persisten (persistent component) dalam dan dipengaruhi faktor pergerakannya fundamental, yang meliputi: Interaksi permintaan-penawaran, Lingkungan eksternal, seperti: nilai tukar harga komoditi dan perkembangan ekonomi global, Ekspektasi inflasi di masa depan. Kedua, Indlasi Non Inti (Non Core), yakni Komponen inflasi yang cenderung memiliki volatilitas yang tinggi karena dipengaruhi oleh selain faktor fundamental.
Perkembangan Inflasi Menurut Komponen, Januari-September 2024, yakni :
– Sepanjang 2024, bulan Januari-April Indonesia mengalami Inflasi dan Mei-September Indonesia mengalami deflasi.
– Menurut komponen, komponen inti selalu mengalami inflasi Dari Januari sampai September 2024.
– Komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 6X (Februari, Maret, April, Juni, Juli, Agustus) dan deflasi 3x (Januari, Mei, September).
– Komponen bergejolak mengalami inflasi 3x di awal tahun (Januari sampai Maret), kemudian deflasi 5x (April sampai September).
Perkembangan Inflasi Menurut Komponen, Januari-September 2024, yakni :
– Komoditas yang menyumbang andil inflasi paling sering pada Januari-April 2024 antara lain Emas Perhiasan, Daging Ayam Ras, Sigaret Kretek Mesin (sebanyak 4x), kemudian Beras, Bawang Merah, Bawang Putih, dan Ikan Segar (sebanyak 3x).
– Komoditas yang menyumbang andil deflasi paling sering pada Mei- September 2024 antara lain Tomat dan Daging Ayam Ras (sebanyak 5x), Kemudian Telur Ayam Ras (sebanyak 4x) dan Bawang Merah dan Cabai Merah (sebanyak 3x).
Historias Inflasi Komponen Pada Bulan September, yaitu, Secara historis dari tahun 2020-2024, deflasi september terjadi pada 2020, 2021, dan 2024, sedangkan 2022 dan 2023 terjadi inflasi, selanjutnya, Deflasi September dominan disebabman oleh komponen bergejolak ditunjukkan juga dengan komoditas-komoditas bergejolak yang dominan memberikan andil inflasi, kemudian, Komoditas yang paling sering memberikan andil deflasi pada September adalah cabai rawit, telur ayam ras, bawang merah, cabai merah, dan tarif angkutan udara.
Indeks Perkembangan Harga M2 Oktober 2024 (Berdasarkan data SP2KP β pencatatan s.d. 12 Oktober 2024), Secara nasional, jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan IPH pada M2 Oktober 2024 lebih banyak dibandingkan Kabupaten/Kota yang mengalami Kenaikan IPH. Namun jumlah kab/kota yang mengalami kenaikan IPH naik dari minggu Sebelumnya.
Komoditas Penyumbang Utama IPH Menurut Wilayah (Wilayah Luar Pulau Sumatera dan Jawa, M2 Oktober 2024), Kenaikan IPH tertinggi di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Terjadi di Kab. Bolaang Mongondow dengan nilai perubahan IPH 3,34%. Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di 10 Wilayah tersebut didominasi oleh Cabai Rawit, dan Daging Ayam Ras. (π«πππππππππ π²πππΒ πΊπππππ).