489 total views, 2 views today
DENPASAR — Penguatan kolaborasi multipihak menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor pangan hari ini antara lain El Nino yang berdampak pada produksi pangan, kondisi geopolitik yang memengaruhi arus distribusi dan perdagangan pangan antarnegara, dan disparitas harga pangan antarwilayah. Karena itu, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan penguatan kolaborasi stakeholder pangan dengan menggelar SPHP Award pada Jumat (15/09/2023) di Denpasar, Bali.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, SPHP Award menjadi momentum yang baik karena seluruh stakeholders yang menjaga pangan dari hulu hingga ke hilir, dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, BUMN, BUMD pangan, seluruh asosiasi pangan, semuanya hadir bersama dengan tekad yang bulat untuk memperkuat sinergi bersama dalam menjaga pangan.
“Badan Pangan Nasional mengapresiasi seluruh stakeholder pangan, saya menyebut para penjaga pangan dari hulu hingga hilir, atas aksi nyata kita semua dalam upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, inflasi pangan, sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi pelaku usaha pangan petani dan peternak.” ujar Arief.
Arief menyebut, pengendalian inflasi merupakan tantangan bagi semua negara di dunia termasuk Indonesia. Inflasi nasional pada bulan Agustus 2023 sebesar 3,27% (y-on-y) relatif lebih baik dari negara-negara lain. “Namun demikian, Bapak Presiden Joko Widodo berpesan untuk tidak cepat berpuas diri, tantangan kita ke depan adalah menjaga inflasi sampai dengan akhir tahun 2023 dan menjelang peak season di momen Pemilu dan Idul Fitri tahun 2024. Tantangan fenomena el-nino juga harus kita antisipasi dan mitigasi bersama.” ujarnya.
“Kami juga mengapresiasi kerja keras 856 Bapak/Ibu Enumerator dan 34 Penganggung jawab di setiap Provinsi dalam membantu kami mengumpulkan data harga pangan di Daerah sehingga strategi dan kebijakan yang dibuat sudah berdasarkan data.” tambah Arief.
Arief menyebut berbagai langkah stabilisasi pasokan dan harga pangan telah dan sedang dilakukan antara lain Gerakan Pangan Murah, Penyaluran Beras SPHP, Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk Bantuan Pangan, dan Fasilitasi Distribusi Pangan. Serangkaian langkah aksi ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo agar betul-betul serius dalam mengantisipasi gangguan pasokan dan harga pangan.
“Karena itu, salah satunya yang kita lakukan merespon kenaikan harga beras di pasaran, bersama Bulog menggelontorkan beras dengan mengisi Pasar Induk Beras Cipinang, untuk tahap awal ini kita akan guyur beras medium SPHP ini mencapai 4.500 ton.” ujarnya.
Guyuran beras medium SPHP yang dimulai pekan ini menunjukkan perkembangan dengan tren harga beras yang mulai menurun. Berdasarkan Panel Harga Pangan per 15 September 2023, harga rata-rata beras medium secara nasional mengalami penurunan 0.08%, pada hari yang sama Info Pangan Jakarta mencatat harga rata-rata beras medium di Jakarta mengalami penurunan 1,1%. “Hal ini kita apresiasi kepada semua stakeholder dan tentunya kita berharap bahwa tren harga beras di tingkat konsumen ini menuju tingkat kewajaran, namun memang kita juga akan melihat keseimbangan harga di tiga lini juga tetap terjaga yaitu di produsen, pedagang, dan konsumen” papar Arief.
Sementara itu, Asisten II Setda Provinsi Bali I Wayan Serinah mendukung gerakan SPHP terus diupayakan dalam rangka menahan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. “Permasalahan pangan ini adalah permasalahan kita semua, antara lain terkait stok, distribusi dan juga fluktuasi harga. Tapi segala upaya pasti terus dilakukan, dan semoga melalui SPHP ini kita terus bersinergi dan memberikan dampak yang baik terhadap stabilitas pangan.” ujarnya.
Plt. Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri Ahmad Husin Tambunan mewakili Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan mengapresiasi NFA atas upaya dan tindakan nyata yang diambil yang berdampak pada terkendalinya inflasi nasional. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran NFA secara rutin sejak Oktober 2022 dalam Rakornas Pengendalian Inflasi yang digelar Kemendagri secara rutin, dan inflasi terkendali bahkan di 3,27 persen pada Agustus 2023.
Adapun dalam SPHP Award ini terdapat 12 kategori penerima yaitu Enumerator Produsen Terbaik, Enumerator Konsumen Terbaik, PJ Panel Provinsi Terbaik, GPM Provinsi Terbaik, GPM Kabupaten/Kota Terbaik, FDP Provinsi Terbaik, Pelaku Komoditas Terbaik untuk Beras, Cabai, Bawang Merah, Jagung, Daging Ayam Ras, Telur Ayam Ras, Minyak Goreng, Dukungan BUMD pada Kegiatan SPHP Terbaik, Koperasi/Poktan/Gapoktan Terbaik, Institusi Pengawasan Kegiatan SPHP Terbaik, Provinsi Pelaksana SPHP Terbaik, dan Kabupaten/Kota Inflasi Terendah.
Hadir dalam kesempatan ini Gubernur dan Bupati penerima SPHP Award, Plt. Ses Inspektorat Jenderal Kemendagri Ahmad Husein Tambunan; Asisten Gubernur – Kepala Departemen Regional Bank Indonesia Dwi Pranoto, Wakil Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Helfi Assegaf, Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama dari Kementerian/ Lembaga, Pejabat Tinggi Pratama lingkup Badan Pangan Nasional, Kepala Dinas yang menangani urusan Pangan tingkat Provinsi, Kab/kota, Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan, Direktur Utama PT. PPI Hernowo, Pimwil Perum BULOG Provinsi Bali M Soni Supriyadi, Plt, Direktur Utama PT. BGR Logistik Indonesia Syailendra, Direktur Utama PT. Perikanan Indonesia Sigit Muhartono, serta para pelaku usaha pangan, asosiasi serta koperasi petani/peternak yaitu Perpadi, PT Charoen Phokphand, HKTI, KTNA, SPI, GPMT, Pejagindo, Asosisasi Petani Jagung Kab. Bima, Akindo, Gakoptindo, PPKN, Pusbarindo, ABMI, AACI, APCI, Paguyuban Pedagang Cabai PIKJ, AGI, Gapgindo, APTRI, PLN, PPN, Koperasi Putra Blitar, Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Kendal, Koperasi PPN Lampung Sejahtera, Koperasi srikandi Blitar, Koperasi Berkah Telur Blitar, PPRN, PINSAR Indonesia, GOPAN, CEO PT.Beli Ayam Com, KPUN, JAPPDI, ADDI, ASPIDI, Gapuspindo, APDI, GIMNI, APRINDO, HIPPINDO, PASKOMNAS, ASPARINDO, ASLUPAMA.